Menstimulasi Bayi Berbicara

Setiap perkembangan seorang anak selalu dinantikan oleh orang tua, mulai dari tengkurap, mengangkat kepala, duduk, berjalan dan juga berbicara. Salah satu fase penting perkembangan anak adalah berbicara, kita sebagai orang tua harus memperhatikan betul perkembangan anak satu ini, jangan sampai kita terlena si anak sudah bisa mengoceh dengan bahasa bayi atau sering disebut dengan babbling namun tidak terdengar satu kata yang jelas seperti "mama" atau "papa". Oleh karena itu saya ingin membahas bagaimana cara berkomunikasi dengan bayi sehingga dia akan bisa berbicara dan tidak  mengalami speech delay. 

Salah satu cara mendorong kemampuan berbicara pada anak adalah berbicaralah sesering mungkin padanya, selingi dengan bernyanyi, mendongeng, dan tersenyumlah pada setiap ucapannya. Kemampuan berbicara di waktu yang tepat dan kemapuan berbahasa yang  baik dapat dikaitkan dengan kesuksesan perkembangan membaca, menulis dan interpersonal skills di masa anak-anak atau saat dewasa. Ketika saya sedang bersama Aluna saya terlihat bawel sekali, terus berbicara mengajak dia mengobrol, entah itu penting atau tidak yang pasti supaya dia dapat merekam setiap kata yang saya ucapkan dan berharap dapat ia ucapkan di kemudian hari.

Tersenyumlah dan Berikan Perhatian 
 Anak bayi sesungguhnya sudah mengerti secara general maksud dari apa yang dikatakan oleh orang tuanya. Tersenyumlah sesering mungkin pada anak kita dan lihatlah ke anak Anda saat dia sedang babbles atau tertawa meskipun kita sedang sibuk. Luangkan waktu untuk menengok ke anak kita disaat dia sedang asik mengoceh. Selain memberikan senyuman dan perhatian bersabarlah dengan segala ocehannya yang hampir setiap orang tua tidak paham apa yang dikatakan anak, respon tiap ucapannya dan jangan lupa sambil tersenyum :) .

Tirulah Bayi Anda
Tirulah apa yang bayi Anda katakan seperi "mama" atau "bo bo" lalu tunggulah sampai dia mengucapkan suara lain dan kembali tirulah, ulangi sesering mungkin. Dengan kita meniru apa yang dia ucapkan sang anak akan merasa direspon dan termotivasi untuk mengucapkan  kata lain.

Berbicaralah Sesering Mungkin
Ketika berbicara pada anak atur suara kita agar tidak menggunakan a high-pitched-voice, berbicaralah dengan nada yang lembut dan terucap jelas. Berbicaralah pada anak sesering mungkin ketika sedang bermain, makan, berjalan-jalan di taman, atau dongengkan anak sebelum tidur, bernyanyi bersama dan kegiatan lainnya yang menunjang kemampuan berbicaranya. Ulangi terus apa yang kita katakan dan jelaskan maksudnya seperti "lihat diatas pohon yang tinggi itu ada burung", "burung itu terbang menggunakan sayapnya", "lihat di luar sana ada banyak mobil ya, adek sekarang juga sedang naik mobil kan?". Lalu ucapkan semua kata dengan jelas meskipun si anak baru bisa mengucapkan kata terakhir seperti "num" Anda ulangi kembali kata "minum" dengan jelas, bila perlu ditambah dengan kalimat pendukung "adek mau minum susu?".

Saya sebagai orang tua merasa sedikit berhasil dengan kemampuan berbicara Aluna di usia 17 bulan ini, dia sudah memliki cukup banyak kosa kata yang bisa ucapkan dan dia paham maksud dari setiap kata  itu. Dia sudah bisa saya minta tolong untuk sekedar ambilkan sesuatu dan lebih seringnya benar sesuai perintah. Aluna mulai mengucapkan dua tiga kata itu kalau tidak salah sebelum 13 bulan, dia berbicara sedikit baru bisa berjalan di usia 13 bulan.  Kenapa saya merasa berhasil dengan kemampuan berbicara Aluna, karena dimanapun saya berusaha untuk terus berbicara dengan jelas, menceritakan hal apapun, mengajak bermain sambil bernyanyi, membacakan buku, dan ketika sedang menonton TV pun saya jelaskan apa yang ada di TV tersebut. Di Usia 17 bulan ini sepertinya Aluna sudah bisa mengucapkan lebih dari 15 kata dan ada beberapa kata yang dia sudah bisa gabungkan sehingga bisa mengucapkan 2 penggal kata. Sekalian yaa sambil evaluasi kata apa saja yang sudah bisa diucapkan Aluna saya cantumkan disini.

Aluna Said :
Mama, ayah, mau, ngga mau, bobo, nenek, mimik, tua, momo, kan (ikan), wat (pesawat), Mpok, mam (makan), no no no, enak, ayam, bebek, da (kuda), ta ta (kereta), yuk!, susu, kakak, satu dua tiga, two, jagung, kwaci, duduk, pup, bapak, ndong (gendong), tutup, peda (sepeda), gajah, dog, bird, popok, dan sepertinya masih ada lagi tapi saya lupa hehehe.

Nahh, meskipun sepertinya Aluna sudah banyak memiliki kosa kata saya tidak boleh terlena, saya harus perhatikan terus perkembangan sesuai umurnya jangan sampai perkembangan berbicaranya berhenti dan mengalami speech delay. Jika anak Anda terlihat ada kecenderungan speech delay maka segeralah konsultasikan ke dokter anak dan berikan terapi yang terbaik agar kemampuan berbicaranya kembali normal.

So while normal language development has wide variation, it's better to be safe than sorry when it comes to your child's growth. Have your baby's speech evaluated at each well-baby checkup, and talk with your baby's doctor if you're concerned about delayed speech or a hearing problem. And remember: Your baby loves to hear your voice, so don't be embarrassed by your own "silly" baby talk.

source : https://www.webmd.com/parenting/baby/baby-talk#3