
Siang ini baby A tidur dan mommy nya bingung mau ngapain, nyalain tv dan dan ambil breast pump lalu mulai pumping sambil sesekali dilihat sudah berapa mili. Ternyata lumayan banyak juga ASI yang keluar dalam beberapa menit saja lalu lanjut menonton berita mengenai kekerasan mahasiswa di UII. Kira-kira setengah jam ternyata sudah 70ml ASI yang keluar, sambil pumping dan mendengarkan berita mending nulis deh tentang ASI dan pumping supaya ngga berasa abis itu full ASI nya hehehe.
Alhamdulillah banget dari hari ke dua setelah melahirkan ASI saya langsung keluar, ya tidak banyak tapi cukup dan sesuai dengan kebutuhan bayi saat itu. Saat masih di rumah sakit saya meminta tolong untuk dibelikan breast pump yang manual dulu, saya mau coba sudah bisa kah di pompa saat pulang kerumah nanti, ternyata satu minggu setelah melahirkan masih belum banyak yang keluar, ya sekitar 30ml. Saya merasa ngga sabar dan agak kecewa kenapa kok ngga keluar banyak jangan-jangan ASI saya dikit. Tapi saya ngga mau menyerah begitu saja, pada hari ke-13 saya mencoba untuk sabar ketika pumping, sambil nonton tv dan kondisi pikiran tenang sekitar 1jam dapatlah 70ml! Alhamdulilahh berarti ASI ku banyak juga. Adik ipar ku menyarankan untuk meminum pelancar asi Lactasip dan hasilnya bikin jadi makan banyak juga, selain itu dokter kandungan ku menyarankan untuk minum kapsul Lancar Asi dan makin banjir dehhh, setiap hari pumping minimal dapat 90ml sampai 150ml, full tank!
Breastpump



Berbicara tentang
breast pump saya sudah menemukan yang cocok dan sesuai kebutuhan. Awalnya saya pakai
breast pump manual merk Tommee Tippee, kebetulan saya minta tolong kakak untuk dibelikan dulu eh malah tidak mau diganti alih-alih ini kado saja katanya hehehe
, alhamdulillah!
saya memang tidak
request mau merk apa toh ternyata malah ngga usah ganti yaudah nurut aja sama yang membelikan. Awalnya bingung bagaimana cara pemakaiannya sudah di
pumping kok tidak mau keluar, ternyata harus pelan-pelan, sabar dannnn jangan dilihatin hehehe. Pemakaiannya ya sama aja dengan yang
breast pump manual lainnya, tapi menurut saya agak ribet untuk pencuciannya karena banyak
part yang harus dilepas. Kalau tidak bersih banget cucinya agak sedikit bau di bagian atas tempat penyalurann ASI. Setiap saya
pumping suami saya ngeliatin dengan wajah aneh dan selalu bilang 'emang ngga capek apa tiap hari satu jam tangannya mompa terus, beli aja lah yang elektrik'. Awalnya saya ngga kepikiran untuk beli yang elektrik dalam waktu dekat, berhubung dikomentarin begitu sama suami saya langsung cari tahu merk apa saja yang bagus. Ngga lupa juga untuk tanya-tanya teman yang sudah memiliki
baby. Salah satu teman menyarankan untuk jangan beli
pump elektrik dulu tapi coba
silicone pump saja dulu, kalau tidak cocok dan kurang puas baru deh beli yang elektrik biar ngga salah beli atau buang-buang uang karena
pump elektrik harganya juga tidak murah. Lanjutlah saya cari-cari di
online Haakaa Silicone Breast Pump, harganya cukup murah (277rb) tanpa tutup, kalau pakai tutup sekitar 400rb. Ngga pakai lama saya langsung pesan dan transfer! dua hari kemudian datanglah si Haakaa, cuci bersih dan langsung coba. Awalnya merasa aneh dan sakit karena 'kejepit' tapi setelah itu merasa puasssss karena Haakaa ini ngga perlu dipegangin dan netes sendiri. cukup
squeeze bodynya dan nempel! tapi ya jangan banyak gerak atau jalan cepat ketika sedang
pumping takutnya lepas dan malah tumpah. Cukup
stay di kasur/kursi sambil santai nonton tv atau nulis blog. Biasanya sekitar 30 - 45 menit bisa terisi 90ml, sangat jarang jika sudah 90ml saya lanjutkan sampai 100ml karena harus saya tuang dulu ke botol kaca dan lanjut
pumping lagi. Ya, kelemahannya kalau sudah hampir full agak susah untuk menempel dan posisi duduk harus tegak karena takut tumpah, tapi selama ini saya merasa cukup dan puas berhubung
stock ASI bukan untuk digunakan setiap hari, hanya untuk persediaan saja kalau mendadak harus pergi. Maklum semenjak baby A lahir saya lebih banyak kerja dari rumah jadi tidak perlu
pumping setiap hari, baby A akan lebih suka minum langsung dari pabriknya hehehe.
Baby Cup Feeder

Saya memang tidak setiap hari pergi untuk bekerja atau banyak keperluan di luar rumah, biasanya baby A akan saya ajak jika memungkinkan agar dia tidak perlu minum ASI menggunakan
baby bottle. Dalam satu minggu saya sempatkan dua atau tiga kali untuk menggunakan
cup feeder (gelas ASI) supaya ketika saya pergi dia sudah terbiasa dengan gelasnya dan tidak perlu ngedot. Penggunaan
cup feeder ini meminimalisir bayi akan bingung puting dan menjadi tidak mau
breast feeding langsung. Alhamdulillah pertama kali dicoba baby A langsung bisa! tapiii kalau lagi haus banget bakalan tumpah kemana-mana karena dia tidak sabar dan banyak gerak hihihi.
Intinya, demi kelancaran dan suksesnya menyusui kita harus sabar mom, jangan panik dan jangan takut ASI tidak lancar karena hal itu mempengaruhi produksi ASI. Kalau kita yakin dan optimis maka banyaklah produksi ASI nya, mama tenang bayi senang..
Happy pumping!!
This comment has been removed by the author.
ReplyDelete