Maafkan Mama, Mama Akan Janji Hidup Lebih Sehat


Sehat itu mahal, meskipun membayar biaya rumah sakit itu lebih mahal tapi sehat tetap tiada yang menggantikan. Waktu dan tenaga terbuang , aktifitas dan pekerjaan terbengkalai, anak kurang terurus. Satu minggu lalu kira-kira saya mulai merasa sakit perut dan mual, semalaman tidak bisa tidur karena diare dan muntah-muntah yang bergantian, tidur rasanya gelisah. Syukurlah  hanya terjadi satu malam saja dan saya masih sanggup untuk menyusui, berbekal obat diare dan obat maag kesokan harinya sudah tidak lagi muntah dan diare meskipun terkapar di kasur seharian tidak bisa beraktifitas karena kekurangan cairan. Saya pikir hanya diare biasa ternyata beberapa hari berikutnya masih juga mengalami hal yang sama dan berujung dirawat inap di rumah sakit.

Biasanya ketika dokter mengatakan untuk dirawat inap saya merasa sedikit lebih tenang karena sakit saya akan segera terdeteksi dan diobati dengan benar daripada hanya di rumah dan asal-asalan minum obat. Tapi kali ini saya langsung diam dan hanya terpikirkan Aluna, apakah Aluna akan ikut tidur di rumah sakit? Setelah diurus untuk pemesanan kamar ternyata kamar VIP habis dan hanya ada kelas 1 lalu di ruangan itu pun juga ada yang sakit dengan penyakit yang sama, diare. Saya meminta izin kepada suster apakah Aluna boleh menginap bersama saya agar dia tetap bisa minum ASI dengan cukup, jawabannya tidak bisa dia masih terlalu kecil. Sedih sekali rasanya harus berpisah dengan anak kesayangan mama itu, saya pun tidak tahu harus berapa lama berpisah dan hanya berharap ASI yang dipompa nantinya akan melimpah meskipun kondisi saya sangat lemah.

Saya mencoba untuk memompa ASI pertama kali dan bersyukur masih dapat 200ml, tapi untuk selanjutnya menghasilkan 100ml saja susah. Saya merasa frustasi dan ingin menangis kalau sampai tidak cukup, apakah Aluna harus dikasih susu formula? pikiran saya campur aduk. Alhamdulillah suami saya mendukung sekali untuk saya bisa memompa ASI dan bisa
makan sebanyak-banyaknya meskipun setiap suapan pasti diawali dengan mual dan ingin muntah. Salah satu cara agar saya termotivasi untuk bisa menelan makanan adalah dengan cara menyebut nama Aluna setiap kali makan dannnn berhasil.

Syukurlah ternyata hanya 2 malam saja dirawat, selebihnya saya diminta untuk dokter kembali menjadi ibu seutuhnya, menyusui anak bayi tercinta di rumah. Saya diizinkan pulanggggg, yeayyy.....

Saya berjanji akan hidup lebih sehat dan memperhatikan kebersihan makanan agar tidak terpisahkan lagi dengan Aluna karena harus dirawat inap :)

Comments

Popular Posts