Baby VS Minyak Telon


Minyak telon di Indonesia ini sepertinya sudah menjadi keharusan untuk salah satu perlengkapan bayi setelah mandi atau pada saat mengganti popok. Orang tua pada zaman dahulu dan zaman sekarang pun masih mempercayai bahwa bayi itu wajib menggunakan minyak telon agar badannya hangat dan tidak masuk angin. Tapi, saya pernah dengar kalau secara medis minyak telon itu tidak diwajibkan bayi untuk menggunakannya. Karena minyak telon dapat menimbulkan reaksi alergi atau membuat kulit menjadi sensitif. Jadi, perlukah orang tua memberikan minyak telon pada bayinya? tentu boleh tapi sewajarnya.

Di sini saya ingin bercerita sedikit pengalaman saya ketika berkunjung ke suatu mall yang sangat dekat dengan rumah saya. Waktu itu saya sedang menggantikan Aluna popok di nursery room dan bertemu dengan ibu yang sudah agak tua mungkin kisaran 40 tahun keatas. Beliau sedang menggantikan popok anak bayi juga, mungkin anaknya, cucunya, atau beliau adalah baby sitternya, saya tidak peduli.  Ketika saya sedang melumuri minyak telon di badan Aluna tiba-tiba ibu itu berkata "Mba, kok dikit banget pakein minyak telon ke bayi nya? yang banyak dong". Saya pun merespon dengan baik perkataan beliau. "Oh iya bu saya biasanya segini aja cukup pakaikan minyak telon ke anak saya". Saya terbiasa menggunakan minyak telon hanya 3-4 tetes saja untuk satu tubuh agar badan Aluna hangat meski sementara, karena minyak telon itu sifatnya menghangatkan badan sementara saja. Lalu ibu itu mencotohkan ke saya bagaimana beliau melumuri bayinya dengan minyak telon "begini mba yang banyak, sampai ke kepala biar hangat biar ngga masuk angin, di mall kan dingin apalagi kalau di rumah juga pakai AC". Saya hanya tersenyum dan agak aneh melihat ibu itu melumuri bayinya minyak telon, astaga bayinya sampai terlihat berminyak meskipun lama kelamaan akan mengering sendiri. Apa anaknya tidak kepanasan ya? logikanya, minyak kayu putih yang digunakan pada tubuh orang dewasa jika dipakai terlalu banyak saja bikin kulit jadi panas, apalagi minyak telon yang terlalu banyak digunakan pada kulit bayi yang lebih tipis dari orang dewasa, apakah bayi itu tidak merasa panas? duhhh, bu maafkan saya ibu sepertinya tidak up-to-date sama ilmu parenting masa kini ya? ibu tidak banyak cari tahu tentang bayi sekarang ini? atau ibu hanya mengandalkan apa kata orang dahulu?

Seperti yang saya katakan, minyak telon merupakan tradisi di Indonesia meskipun suhunya cukup membuat tubuh gerah. Di luar negeri yang suhunya lebih dingin dari Indonesia saja mereka tidak mengenal minyak telon. Bagaimana cara tahunya selain dari artikel-artikel, saya search di Google "telon oil for baby" dannn yang keluar seluruh produk minyak telon di Indonesia hehehe. Bagaimana agar si bayi tidak masuk angin atau kedinginan? pakaikan saja kaos dalam atau baju hangat yang tebal disaat cuaca sedang dingin. Nah, ketika cuaca sedang panas? apa tetap perlu minyak telon? sudah panas diberi minyak telon agar semakin hangat. Ya, kasian dong bayinya makin kegerahan.

Saya sebagai ibu baru sangat berhati-hati pada bayi saya, memang tidak sepenuhnya berkutat pada apa kata medis namun yang terbaik untuk anak ya saya berikan, tetapi baby lotion agar terasa segar dan lembut.
sewajarnya. Seperti penggunaan minyak telon ya hanya saya berikan saat setelah mandi, mengganti popok dan baju tidur pada malam hari, serta saat mengganti popok jika Aluna terlihat terlalu sering pup pada hari itu. Penggunaanya juga hanya sebatas di perut dan punggung, kalau cuaca sedang dingin saya berikan di kaki dan juga tangan. Jika sedang gerah lebih baik bagian kaki dan tangan saya berikan

Setiap ibu memiliki prinsipnya masing-masing, namun kalau berlebihan apa tidak kasihan dengan bayinya? hehehe

Comments

Popular Posts