menyuapi atau BLW? Anda yang Mana Mom?

Masih terdapat banyak pro dan kontra diantara para ibu yang memiliki baby 6m+ dalam memberikan makan anak-anak mereka, ada ibu yang lebih memilih bayinya disuapin dan memakan puree ada juga yang memilih anaknya untuk makan makanan solid dari pertama kali dibolehkan makan. Di Indonesia sendiri menyuapi anak puree itu sangatlah wajar dan lebih banyak ibu-ibu yang melakukan itu dibandingkan memberikan bayi 6m+ makanan solid dan memakannya sendiri tanpa disuapi. Nah, pro kontra ini rasanya tidak akan pernah habis karena banyak pertimbangan, kelebihan dan kekurangan dari setiap prosesnya, serta berbagai faktor lainnya. Bagaimana dengan saya?

Dari pertama kali Aluna makan saya lebih memilih untuk menyuapi dan memberikan puree karena DSA Aluna juga menyarankan untuk memakan puree terlebih dahulu. Tapi, bukan berarti saya bertentangan denga metode baby led weaning atau lebih sering dikenal dengan BLW. Saya pun juga melakukan metode BLW ketika Aluna memasuki usia 8 bulan, namun tidak sepenuhnya BLW hanya pada saat jam tertentu saja saya berikan makan solid atau lebih sering didengar dengan finger food. Finger food ini tidak rutin saya lakukan, melihat kondisi saat itu apakah ketika waktunya snack time Aluna tidur atau tidak, kami sedang berpergian atau tidak sehingga finger food ini tidak sering saya berikan karena berbagai faktor. Mulai usia 11m baru lah saya kembali rutin memberikan finger food dan mencoba untuk konsisten melakukan metode BLW.  Kenapa saya kembali memulainya lagi? karena pada saat itu pola makan Aluna sedang berantakan sekali, dia berada di masa-masa malas makan, tidak mau makanan lembek tetapi tidak mau juga naik tekstur, malas mengunyah, lebih sering dilepeh dan sebagainya. Hal ini sempat membuat saya stress dan memilih untuk konsultasi ke  dr. I Gusti Ayu Nyoman Partiwi atau lebih dikenal dengan dr.Tiwi. Beliau memberikan saya pencerahan untuk mencoba BLW secara rutin dan akhirnya saya mencoba untuk mengikuti sarannya. 

Awal-awal saya rutin melakukan BLW juga sungguh membuat saya frustasi karena semua makanan hanya dijadikan mainan dan berserakan kemana-mana, baju, baby chair, lantai pun kotor semua. Pada saat itu saya merasa menyesal tidak rutin memberikan finger food pada Aluna sejak awal makan karena keterampilan makannya pun tidak cukup baik, namun saya tidak patah semangat demi Aluna tercukupi gizinya, dia harus makan dengan bagaimana pun caranya, berantakan atau tidak, dan memakan menu yang bervariasi. Akhirnya berjalannya waktu hingga sekarang Aluna berusia 14m selera makan dan keterampilan makannya pun sudah sangat membaik. Sudah mau makan nasi tanpa dilepeh beserta lauk-lauknya, kemampuan BLW nya pun juga berkembang dengan baik bahkan sekarang sudah mulai menambah skill makan menggunakan sendok. 

Selama 3 bulan dari saya konsul dengan dr.Tiwi saya belajar banyak tentang memberikan makan kepada anak dengan cara yang menyenangkan, tidak memaksa anak makan, dan  mendapatkan pola makan yang tepat untuk Aluna. Sekarang saya tidak sepenuhnya mengunnakan metode BLW namun saya juga tetap menyuapi Aluna pada siang atau malam hari. Dalam 1 hari Aluna minimal  satu kali makan dengan BLW biasanya pada saat sarapan, mengapa saat sarapan? karena menurut saya sarapan itu tidak perlu banyak yang penting perut terisi dan pastinya gizinya juga terpenuhi. Pada jam makan siang saya menyuapi Aluna agar saya memastikan segala kebutuhan gizinya tercukupi saat makan siang, semua termakan tidak ada yang tebuang, pada saat makan malam saya melihat kondisi kalau dia tidak terlalu lapar saya berikan BLW namun jika terlihat lapar maka saya suapi. Tetapi kalau pun dia lapar dan saya berikan BLW makanannya pun pasti habis tak bersisa juga ya karena dia lapar jadi semangat makannya hehehe. 

Meskipun metode BLW ini masih banyak dipermasalahkan oleh para ibu-ibu tetapi saya ambil hal positifnya saja. Karena setiap metode pasti memiliki hal positifnya masing-masing, tidak ada yang salah dan benar. Saya mau mencoba dan saya merasakan sendiri hasilnya, sekarang kalau makan di restoran saya bisa makan dengan tenang karena Aluna juga sibuk sendiri dengan makanannya. Selain itu kalau saya membawa makanannya di piring makannya dia sangat tertarik dan penasaran makanan apa yang saya bawa dan dia tidak sabar menyantapnya! kalapun saya suapi dia juga mau dan tetap semangat makan. Memang kesabaran tidak mengkhianati hasilnya.



Whichever route you choose try not to stress about mealtimes 
(easier said than done sometimes!) 
and embrace the mess. We like to remember the saying 
“food is just for fun before one” 
 as they are still getting what they need from milk 
so this really is all about learning and experimenting. 
Good luck mumma!

 
                                                                           https://www.tommeetippee.us/parent-room/should-i-choose-the-traditional-spoon-fed-or-baby-led-weaning-method



Comments

Popular Posts