Paralayang Hadiah Ulang Tahun Ku
kemarin, tepat hari Minggu 23 Agustus 2015 saya berulang tahun, saya bersyukur masih diberi kesempatan Tuhan untuk terus berjuang dan berkarya di masa hidup saya. Saya ingin berbagi cerita tentang pengalaman baru yang saya lakukan kemarin. Awalnya sebelum saya amat senang karena bisa bermain paralayang di Puncak saya juga mengalami beberapa hal yang sedikit membuat emosi saya naik, tapi cepat kembali reda karena saya tidak mau berlarut-larut dalam emosi dan semua terkendali dengan aman hehehhe..
Lama sebelum saya berulang tahun saya sudah merencanakan ingin bermain paralayang di Parangtritis Jogja. Tetapi karena lokasi nya berada di atas laut maka tidak bisa setiap saat aktifitas paralayang dilakukan, hanya sekitar bulan Januari-Maret saja. Pada saat itu saya ingin bermain paralayang disaat mudik Ke jogja Juli lalu. Akhirnya saya memutuskan untuk bermain di puncak dan menunggu saat saya berulang tahun, supaya menjadi momen yang tidak terlupakan. Allhamdulillah terlaksana juga dan menjadi salah satu kado untuk saya dari pacar saya hehehe.
Paralayang adalah olahraga terbang bebas dengan menggunakan sayap kain (parasut) yang lepas landas dengan kaki untuk tujuan rekreasi atau kompetisi. Saya juga masih belum bisa membedakan antara terbang tandem dan paralayang, apa bedanya? sepertinya paralayang itu olahraga yang dilakukan sendiri dan terbang tandem itu dapat dilakukan berdua. Satu orang sebagai pengendara (instruktur) dan satu lagi sebagai penumpang. Namun saya lebih mengenal dengan paralayang, jadi saya akan menyebutnya paralayang hehehe.
Sebelum saya menuju ke Puncak Bogor ada saja hal yang membuat saya emosi, mulai dari pacar saya telat bangun sampai kucing saya hilang dan masuk ke kandang anjing sebelah rumah, untung saja anjingnya sedang di dalam rumah dan dia kembali dengan tenang nya seakan-akan seisi rumah tidak pusing mencari dia. Setelah semua terkendali saya mulai perjalanan tepat jam 09.00 pagi. Hari itu jalanan sangat lancar, perjalanan menuju puncak hanya ditempuh dengan 30 menit saja. tepat saya berada di depan Masjid Harakatul Jannah pukul 09.30. Beruntungnya lagi jalanan sudah memasuki satu arah menuju atas, jadi lebih lancar lagi. Untuk menuju lokasi paralayang sekitar 20 menit dari simpang Gadog, lokasinya sekitar 300M dari Masjid Atta'awwun. Untuk menuju ke lokasi dikenakan biaya masuk RP 30.000 untuk dua orang dan satu mobil. Biaya paralayang sendiri Rp 350.000 kalau mau menggunakan Go Pro menambah Rp 150.000, tidak terlalu mahal kan? Lokasi parkiran tidak terlalu jauh untuk menuju spot paralayang, kebetulan saya parkir di bawah dan membutuhkan waktu sekitar 10 menit untuk menuju keatas. Sampai di atas ternyata cuaca angin sedang tidak bagus, angin datang dari arah belakang seharusnya dari arah depan. Sambil menunggu saya sarapan terlebih dahulu, foto-foto di lokasi dan menikmati matahari serta angin sepoi-sepoi dari atas bukit. Sudah hampir satu jam saya menunggu angin masih juga belum menunjukan arah dari depan, saya memutuskan untuk menunggu di mobil. Sudah kira-kira tiga jam saya menunggu belum ada kabar juga dari instrukturnya. Sampai akhirnya kami ketiduran di mobil. Sekitar jam setengah tiga sore saya memutuskan untuk sholat terlebih dahulu dan meninggalkan lokasi untuk mencari makan atau berjalan-jalan di kebun teh. Dengan berat hati akhirnya saya iyakan, ternyata lima menit kemudian saya di telepon sang instruktur untuk segera ke lokasi karena angin sudah bagus, YEAYYYY . Saya pun segera menuju keatas dan siap untuk terbang. Menunggu giliran sekitar 15menit dan akhirnya giliran saya untuk bermain paralayang, ya tuhan saya terbang , saya bisa menggerak-gerakan kaki saya di alam bebas, melihat pohon-pohon dan daratan dari ketinggian, biasanya saya bisa terbang kalau naik pesawat itu juga kan di dalam. Akhirnya kesampaian juga setelah menunggu arah angin yang bagus selama 6jam.
Setelah selesai bermain saya memilih untuk segera pulang karena jalanan sudah mulai satu arah menuju bawah. Sesampainya dirumah ternyata ayah saya sudah merombak kamar saya dan memasangkan lampu tidur yang membuat saya menjadi lebih nyenyak. Selain itu ternyata juga sudah tersedia TV baru berukuran 32inch sebagai kado saya, dari siapa? ahhh rahasiaaaa hehehhe. Alhamdulillah lengkap sekali kebahagian saya di ulang tahunku kali ini. Punya pengalaman baru yang tidak akan aku lupakan. Semoga tidak hanya satu kali saja saya bisa bermain paralayang.
yukkk main bareng.
Terimakasih ya yang sudah mau mengantarkan saya, memberikan kado, dan sabar menunggu sampai akhirnya saya berhasil bermain paralayang hehehehe.. i love you.
Lama sebelum saya berulang tahun saya sudah merencanakan ingin bermain paralayang di Parangtritis Jogja. Tetapi karena lokasi nya berada di atas laut maka tidak bisa setiap saat aktifitas paralayang dilakukan, hanya sekitar bulan Januari-Maret saja. Pada saat itu saya ingin bermain paralayang disaat mudik Ke jogja Juli lalu. Akhirnya saya memutuskan untuk bermain di puncak dan menunggu saat saya berulang tahun, supaya menjadi momen yang tidak terlupakan. Allhamdulillah terlaksana juga dan menjadi salah satu kado untuk saya dari pacar saya hehehe.
Paralayang adalah olahraga terbang bebas dengan menggunakan sayap kain (parasut) yang lepas landas dengan kaki untuk tujuan rekreasi atau kompetisi. Saya juga masih belum bisa membedakan antara terbang tandem dan paralayang, apa bedanya? sepertinya paralayang itu olahraga yang dilakukan sendiri dan terbang tandem itu dapat dilakukan berdua. Satu orang sebagai pengendara (instruktur) dan satu lagi sebagai penumpang. Namun saya lebih mengenal dengan paralayang, jadi saya akan menyebutnya paralayang hehehe.
Sebelum saya menuju ke Puncak Bogor ada saja hal yang membuat saya emosi, mulai dari pacar saya telat bangun sampai kucing saya hilang dan masuk ke kandang anjing sebelah rumah, untung saja anjingnya sedang di dalam rumah dan dia kembali dengan tenang nya seakan-akan seisi rumah tidak pusing mencari dia. Setelah semua terkendali saya mulai perjalanan tepat jam 09.00 pagi. Hari itu jalanan sangat lancar, perjalanan menuju puncak hanya ditempuh dengan 30 menit saja. tepat saya berada di depan Masjid Harakatul Jannah pukul 09.30. Beruntungnya lagi jalanan sudah memasuki satu arah menuju atas, jadi lebih lancar lagi. Untuk menuju lokasi paralayang sekitar 20 menit dari simpang Gadog, lokasinya sekitar 300M dari Masjid Atta'awwun. Untuk menuju ke lokasi dikenakan biaya masuk RP 30.000 untuk dua orang dan satu mobil. Biaya paralayang sendiri Rp 350.000 kalau mau menggunakan Go Pro menambah Rp 150.000, tidak terlalu mahal kan? Lokasi parkiran tidak terlalu jauh untuk menuju spot paralayang, kebetulan saya parkir di bawah dan membutuhkan waktu sekitar 10 menit untuk menuju keatas. Sampai di atas ternyata cuaca angin sedang tidak bagus, angin datang dari arah belakang seharusnya dari arah depan. Sambil menunggu saya sarapan terlebih dahulu, foto-foto di lokasi dan menikmati matahari serta angin sepoi-sepoi dari atas bukit. Sudah hampir satu jam saya menunggu angin masih juga belum menunjukan arah dari depan, saya memutuskan untuk menunggu di mobil. Sudah kira-kira tiga jam saya menunggu belum ada kabar juga dari instrukturnya. Sampai akhirnya kami ketiduran di mobil. Sekitar jam setengah tiga sore saya memutuskan untuk sholat terlebih dahulu dan meninggalkan lokasi untuk mencari makan atau berjalan-jalan di kebun teh. Dengan berat hati akhirnya saya iyakan, ternyata lima menit kemudian saya di telepon sang instruktur untuk segera ke lokasi karena angin sudah bagus, YEAYYYY . Saya pun segera menuju keatas dan siap untuk terbang. Menunggu giliran sekitar 15menit dan akhirnya giliran saya untuk bermain paralayang, ya tuhan saya terbang , saya bisa menggerak-gerakan kaki saya di alam bebas, melihat pohon-pohon dan daratan dari ketinggian, biasanya saya bisa terbang kalau naik pesawat itu juga kan di dalam. Akhirnya kesampaian juga setelah menunggu arah angin yang bagus selama 6jam.
Setelah selesai bermain saya memilih untuk segera pulang karena jalanan sudah mulai satu arah menuju bawah. Sesampainya dirumah ternyata ayah saya sudah merombak kamar saya dan memasangkan lampu tidur yang membuat saya menjadi lebih nyenyak. Selain itu ternyata juga sudah tersedia TV baru berukuran 32inch sebagai kado saya, dari siapa? ahhh rahasiaaaa hehehhe. Alhamdulillah lengkap sekali kebahagian saya di ulang tahunku kali ini. Punya pengalaman baru yang tidak akan aku lupakan. Semoga tidak hanya satu kali saja saya bisa bermain paralayang.
yukkk main bareng.
Terimakasih ya yang sudah mau mengantarkan saya, memberikan kado, dan sabar menunggu sampai akhirnya saya berhasil bermain paralayang hehehehe.. i love you.
Comments
Post a Comment