Resolusi 2016?

Setiap manusia pasti memiliki tujuan dan resolusinya masing-masing di setiap waktu. Entah resolusi selama satu tahun, 1 bulan, bahkan 1 hari kedepan. Banyak orang-orang yang yang terealisasi resolusinya dan ada juga yang hanya menjadi angan-angan. Semua tergantung dari diri sendiri bagaimana menghadapi dan menjalankan setiap resolusi mereka.

Bagaimana dengan saya? Resolusi apa saja yang sudah terealisasi di tahun 2016? Apa saja yang belum tercapai? Ya, pasti ada yang sudah dan belum, tapi saya tetap terus semangat jika memang masih menjadi angan-angan. Tahun 2016 menurut saya tahun yang amat membahagiakan dan tak akan terlupa. Di tahun itu tercatat sebagai tahun yang merubah hidup saya dan juga status saya, sebagai seorang istri dan seorang ibu. Rencana pernikahan saya dengan suami berjalan lancar pada Maret 2016 dan saya menjadi seorang ibu pada Desember 2016. Salah satu resolusi terbesar saya  menikah dengan seorang laki-laki yang mampu membuat saya terus semangat dalam mencapai segala tujuan, laki-laki yang mau merubah hidupnya 360 derajat untuk menjadi lebih baik, laki-laki yang mampu dan mau terus berusaha demi kehidupan saya tetap tercukupi, dan laki-laki yang selalu saya banggakan. Karena dia lah resolusi terbesar saya tercapai.

Menjadi seorang ibu juga salah satu resolusi saya di tahun 2016 dan tuhan mengabulkan, sekarang saya telah menjadi seorang ibu dari Aluna. Hal ini juga merupakan dukungan dari suamiku yang mendukung saya untuk segera ingin memiliki momongan.

Resolusi lainnya bersama suami saya, kami ingin sekali memperluas dan memperlebar bisnis kami, memperbanyak penjualan dan mendatangkan klien-klien yang lebih besar dari sebelumnya, sedikit demi sedikit resolusi itu tercapai dengan segala tantangannya. Sekarang waktunya kami untuk terus memperbesar usaha suamiku semakin maju dan dapat mencukupi segala resolusi kami di 2017.

Ada yang belum tercapai di tahun 2016 dan memang saya akui saya belum punya waktu untuk itu. Saya ingin sekali kuliah lagi s2 di bidang komunikasi tapi sepertinya tuhan belum menyetujui, mungkin tuhan meminta saya untuk membantu suamiku dulu dan mengurus anak saya sampai terpenuhi kebutuhan ASI eksklusifnya.

Yang sudah berlalu di tahun lalu biarlah berlalu, syukuri yang sudah tercapai , gapai kembali yang belum tercapai. Lalu sudahkah saya dan suami menyiapkan resolusi di tahun 2017? Sudah, salah satunya merayakan ulang tahun dan tahun baru anak saya di Eropa. Semoga tuhan mendengarkan permintaan kami hehehe. Bagaimana dengan resolusi anda?

Comments

Popular Posts