Operasi caesar, sakit!

Bagi para ibu-ibu yang sudah melahirkan entah normal atau caesar pasti merasakan rasa 'enak' nya melahirkan. Berbeda pasti rasanya antara normal dan caesar, proses dan recoverynya juga berbeda-beda. Kebetulan saya merasakan 'enak' nya operasi caesar dan rasanya itu sakit! Hehehhe.
Bukannya saya mau menakut-nakuti yang belum pernah merasakan tapi ya saya ceritakan apa adanya saja hehehe. Sebelum diputuskan untuk operasi saya sempat merasakan yang namanya sakit pembukaan 4,5 dan itu rasanya luar biasa tapi katanya belum ada apa-apanya ketimbang pembukaan 9 atau 10. Ketika dioperasi saya dibius dari bawah pusar sampai ujung kaki , rasanya ya mati rasa dan tidak berasa perut dibelah dan entah diapain sampai akhirnya terdengar suara tangisan bayi. Setelah itu ya tetap mati rasa sampai kira-kira 8 jam lalu kaki bisa saya gerakkan seperti biasa. Memang selama mati rasa saya tidak merasakan sakit sedikitpun, begitu bius hilang disitu 'enak' nya operasi caesar muncul! Hihihihi. Rasanya ngilu-ngilu, cenut-cenut, mules, dan keluar air mata dikit-dikit
Tapiii, rasanya akan hilang ketika si baby diantarkan ke kamar dan di dekatkan dengan saya. Lebih tepatnya ketika perawat juga datang menambahkan jumlah mili pain killer yang mengalir melalui selang infus. Rasa nyeri seakan tidak berasa setelah baby datang karena bahagiaaa dan sedikit lupa dengan nyerinya meskipun ya rasa nyeri itu tidak bisa dibohongi kalau masih cenut-cenut hehehe. Ketika perawat datang dan menambahkan jumlah mili pain killer memang betul dapat meredakan nyeri, meskipun beberapa jam kemudian terasa lagi dan harus ditambah lagi jumlah milinya. Kata dokter pain killer yang saya gunakan sudah yang paling bagus, bagaimana kalau pakai yang di bawah itu yaaa? Selain pain killer saya juga harus meminum obat serta dimasukan obat dari anus. Haduh itu rasanya hmmm banget!
Selama 24 jam pasca operasi saya tidak boleh mengangkat kepala karena takut biusnya naik ke kepala dan menyebabkan sakit di kepala. Duhhh, nurut aja deh sama perawatnya daripada double sakitnya. Selama 24 jam itu juga saya hanya bisa terlentang dan nengok kiri kanan saja, keesokan harinya baru boleh mengangkat kepala dan belajar miring serta duduk. Nahh, mau gerakin badan saja untuk miring rasanya nano-nano sekali apalagi ketika duduk, berdiri dan berjalan. Saat jalan harus dipegangi atau merambat dan pelan-pelan sekali, tapi itu hanya beberapa jam saja selebihnya sudah lebih enak dan harus dibiasakan. Hari ke 3 sudah mulai normal dan sakit bekas jahitan ya masih senut-senut dikit tapi lebih bersahabat.
Proses recoverynya juga ngga kalah repot, di rumah harus pakai gurita dan memastikan perban serta plastik penutupnya tidak robek dan terbuka. Kalau robek harus segera ke UGD untuk diganti dan tidak boleh mandi. Perban tersebut harus saya gunakan selama 2minggu pasca operasi. Rasa sakit pada jahitan sudah tidak terlalu nyeri tapi terkadang jika tergesek gurita atau celana dalam ya berasa sedikit. Untuk bangun dari tidur juga tetap harus pelan-pelan, karena akan terasa ngilu jika terburu-buru. Setelah perban dilepas saya tetap harus mengoleskan salep antibiotik di jahitan dan tidak boleh tergesek celana dalam atau gurita, jadi saya tutup pakai pantyliner bersih terlebih dahulu baru deh menggunakan gurita. Saya juga tidak boleh menaiki tangga selama masa nifas (40 hari). Nanti setelah 40 hari dicek kembali sudahkah semuanya normal? Kalau sudah saya boleh lepas gurita dan beraktifitas lebih leluasa. Semogaaa saya sudah bisa olahraga seperti lari atau berenang. Curiga sihh ngga boleh lari-lari dulu...
Comments
Post a Comment