Persiapan Liburan Bersama si Kecil


Akhirnya punya waktu dan kesempatan juga untuk liburan bersama keluarga setelah hamil, melahirkan, dan sibuk bekerja. Kesempatan kali ini saya mengajak baby A berlibur ke Singapura. Baby A sekarang berumur 5 bulan dan menurut DSA sudah boleh diajak keluar kota atau keluar negeri dengan jarak penerbangan yang singkat. Kenapa saya pilih Singapura untuk tujuan berlibur kami karena Singapura sangat ramah dengan stroller, berhubung membawa baby A harus menggunakan stroller jadi kami cari tempat yang ramah stroller juga. Mengapa saya mengatakan ramah stroller , karena setiap tempat umum seperti mall, arena hiburan , dan stasiun MRT tersedia lift khusus untuk stroller atau disabilitas, lift tersebut berada tidak jauh dari tangga atau eskalator. Jadi membawa stroller kemana pun sangat mudah, aman, dan nyaman. Selain itu Singapura juga negaranya bersih, tertib, aman, dan polusinya jauh lebih baik dari Jakarta. Seharian berada di outdoor pun akan lebih nyaman dan aman untuk si kecil.


Liburan kami selama 4h3m, menurut saya waktu singkat itu cukup untuk pergi berlibur bersama bayi, tidak terlalu dekat jaraknya antara penerbangan berangkat dan pulang. Waktu jalan-jalannya pun juga lebih longgar dan tidak diforsir. Selama di sana pun kami juga sangat santai, tidak memaksakan kesana kemari dalam satu hari. Biasanya jam empat sore kami sudah kembali ke hotel untuk beristirahat, makan, dan mandi. Kalau mau pergi lagi kami akan jalan sekitar pukul tujuh dan sudah kembali ke hotel pukul sepuluh. Berhubung di sana kami juga menyempatkan untuk melakukan business trip, kami tidak memiliki banyak waktu untuk kesana-kemari.

Persiapan liburan bersama si kecil saya pikirkan matang-matang, mulai dari jenis penerbangan dan bagaimana dia mandi di hotel karena saya ngga akan bawa ember yang besar itu kesana. Untuk penerbangan saya tetap memilih kelas ekonomi tapi meminta di bagian depan agar lebih luas. Jenis penerbangannya pun ngga asal murah atau mahal tetapi saya lihat reputasi penerbangan itu. Kasihan baby A kalau harus delay atau landingnya tidak mulus. Tetapi saya juga tidak memilih pesawat internasional yang harganya lumayan menguras kantong, akhirnya saya pilih Batik Air dan j
Jets star. Awalnya saya mau pilih Garuda Indonesia tetapi jadwal penerbangannya tidak sesuai dengan jadwal kami. Nahh, ada tragedi sebelum berangkat, stroller baby A ketinggalan dan kami sudah setengah jalan menuju bandara. Saya sebagai ibu tidak ingin baby A capek dan tidak nyaman saat di sana dan saya tentukan pilihan untuk putar balik, kami hanya memiliki waktu 45 menit lagi padahal maksimal check in jika membawa bagasi adalah 90 menit. Saya yakin pasti bisa dan ngga akan ketinggalan pesawat, alhamdulillah feeling saya tepat dan juga sangat nge pas sampai di bandara. Ada hikmahnya begitu sampai di bandara kami bisa segera check in, imigrasi sepi, dan langsung boarding tanpa harus menunggu jadwal boarding lagi. Akhirnya penerbangan pertama baby A dimulai. 

Awalnya, saya sudah merencanakan baby A akan mandi di bandara karena kami harus berangkat dari rumah maksimal pukul lima pagi, saya worried baby A akan masuk angin kalau  sebelum jam lima dia sudah harus mandi. Penerbangan  kami pukul 07.45 jadi saya pikir baby A bisa mandi jam 06.30 di bandara tetapi karena ada insiden stroller akhirnya baby A main ke negara orang ngga mandi hahaha. Nah, bagaimana ketika berada di pesawat apakah baby A rewel atau tidak. Alhamdullilah semua berjalan dengan smooth, sebagai ibu harus yakin jika kita mau berdamai dengan bayi maka bayi kita akan berdamai juga sama kita. Ketika pesawat persiapan untuk take off baby A saya susuin agar dia tertidur dan telinganya tidak sakit. Maklum anak bayi belum bisa makan permen untuk menghindari atau mengurangi rasa sakit telinga jadi harus disusuin. Sebelum take off ternyata dia sudah tertidur pulas hehehe. Saya memang memilih jadwal penerbangan sesuai jam tidurnya untuk mengurangi kemungkinan rewel saat di pesawat. Begitu juga jam pulangnya kami pilih jadwal dia tidur siang. Syukurlah perkiraan saya tepat, selama perjalanan di saat landing ataupun take off dia tertidur pulas, baru bangun ketika sudah sampai dan siap keluar dari pesawat. Selama perjalanan saya pakaikan baby A earplug untuk mengurangi suara bising mesin pesawat dan mengurangi rasa sakit telinga saat berada di ketinggian. 

Persiapan lainnya adalah baju dan perlengkapan tempur anak bayi hehehe. Baju saya bawakan empat pasang untuk satu hari, tiga untuk dia ganti baju dan satu untuk cadangan. Saya lebih banyak membawakan baju lengan panjang dan celana tutup kaki. Kenapa? Menghindari dia akan masuk angin atau terpapar matahari karena akan lebih sering berada di outdoor, selain itu juga menghindari baby A terpapar kuman langsung di badannya. Lalu bagaimana untuk dia mandi? Awalnya saya ragu apakah di hotel ada bathup atau tidak, kalau ada bathup sih aman tanpa harus membawa ember. Lalu bagaimana kalau ternyata adanya shower, maka saya bawakan baby bather. Saya ngga mau bawa ember , kegedean dan takut pecah atau retak saat di bagasi, lagi pula perginya cuma sebentar. Mungkin kalau akan stay satu dua bulan akan saya bawakan ember hehehe. Nahh, syukurlah ternyata di hotel ada bathup jadi meskipun pakai baby bather baby A tetap bisa berendam dengan aman. Karena sebetulnya baby bather digunakan untuk di dalam bathup. Tidak lupa juga saya bawakan alas waterproof  Cuddle me. Untuk digunakan saat menggantikan baju atau popok agar tidak membasahi kasur. Saya bawakan yang berbahan kain bukan yang karet karena lebih ringan dan lebih bisa dilipat-lipat.

Perlengkapan tempur lainnya yang saya bawa untuk baby A adalah diapers. Dalam satu hari baby A menghabiskan 5-6 diapers, maka saya bawakan 25 diapers dan ternyata masih sisa, awalnya saya pikir bakal beli lagi di sana hehehe. Perlengkapan lainnya yaitu selimut, saya bawakan dua selimut. Satu khusus di hotel dan satu lagi untuk di stroller. Saya ngga mau selimut yang sudah dibawa pergi kemana-mana dipakai lagi untuk tidur, menghindari kuman di luar sana menempel di kasur hotel. Saya juga bawakan obat-obatan untuk berjaga-jaga jika baby A demam atau diare. Saya bawakan obat demam, diare, dan obat batuk pilek. Selain itu saya bawakan juga minyak beruang, mungkin banyak Mommy yang jarang dengar sama minyak ini. Minyak beruang berasal dari Makasar dan mungkin hanya dijual di sana saja. Bentuknya sama seperti minyak telon, rasanya juga tidak panas hanya baunya seperti minyak angin orang dewasa. Minyak beruang ini banyak khasiatnya, bisa menghilangkan bekas gigitan nyamuk/serangga, mengurangi gatal, mengurangi demam, batuk pilek, perut kembung, dan mengobati luka bakar. Sebenarnya masih banyak lagi khasiatnya tapi saya tidak afal lagian ini bukan promosi hehehe. Tidak lupa saya bawakan mainan dan perlengkapan breast pump. Berhubung saya dan suami juga menyisihkan waktu untuk ngelobby toko-toko musik di sana saya harus menyiapkan ASIP agar tidak repot saat sedang meeting hehehe.

Kira-kira ini lah persiapan dan perlengkapan ketika saya berlibur dengan bayi. Semua sudah saya perhitungkan matang-matang agar tidak berlebihan atau kekurangan kebutuhannya di sana, bagaimana ketika di pesawat, apa yang harus dilakukan jika si kecil rewel di pesawat dan sebagainya. Semoga sedikit info dan pengalaman pertama saya berlibur dengan bayi dapat membantu para Mommy yang akan berlibur juga dengan buah hati Anda. Saya sangat bersyukur memilki anak yang luar biasa baik, dia tidak rewel sama sekali selama berlibur, yang penting kenyang dan ada stroller untuk tidur selama berpergian. 

Oiya sedikit info dan saran di penerbangan Jets Star ada fasilitas untuk mengganti popok di lavatorynya. Kalau di Batik Air saya tidak sempat mengecek, seharusnya ada juga. Ketika sedang berada di bandara saran saya sediakan susu di botol atau kenyangkan dulu anak kita, karena kemarin saat pemeriksaan imigrasi baby A sempat menangis karena sudah tidak tahan lapar, dia ingin minum susu, sehingga membuat kami sedikit tidak nyaman dan membuat petugas imigrasi terburu-buru.

Tunggu ya blog berikutnya tentang perjalanan kami kemana saja di sanaaaa dan sepertinya baby A juga sudah tidak sabar untuk penerbangan berikutnya menuju kampung halaman, byebyeee...



Comments

Popular Posts