Mudik, MPASI, dan Demam Pertama Kali

Akhirnya selesai juga drama perdemaman antara ibu dan anak di waktu mudik lebaran, jadi baru bisa memulai lagi blogging setelah semua benar-benar sehat. Alhamdulillah tahun ini adalah tahun pertama Aluna merasakan momen mudik dan lebaran. Pertama kalinya juga Aluna merasakan hiruk pikuknya airport dan delay pesawat yang membuat kami kelelahan, namun kami jalani dengan senang hati karena kami akan berlebaran dan berkumpul bersama keluarga besar di Jogja.

Tepat pada malam takbiran Aluna memasuki usia 6 bulan dan harus berangkat mudik ke Jogja. Kali ini saya tidak membawa banyak keperluan Aluna, hanya satu koper kecil yang dapat masuk di kabin pesawat. Stroller , bak mandi, dan bahkan box tidurnya sudah mendarat duluan di Jogja dibawa oleh eyang kungnya menggunakan mobil beberapa hari sebelum. Di saat hari-H berangkat mudik saya hanya membawakan baju serta beberapa diapers untuk ganti selama di perjalanan. Mudik pertama Aluna ini saya pilih menggunakan pesawat karena saya kasian kalau harus menggunakan jalur darat, even mobil atau kereta. Perjalanan yang terlalu panjang, jauh, dan macet takut membuat dia kelelahan karena selama di Jogja pun kami pasti akan kesana kemari menggunakan mobil dan tidak banyak waktu untuk istirahat.

Selama di Jogja Aluna sangat menikmati sekali suasana disana, bertemu dengan saudara-saudaranya, berkeliling Jogja meskipun dia pasti tidak tahu sedang berada dimanakah dirinya :D Alhamdulillah Aluna tidak rewel bahkan di saat melaksanakan shalat Ied Aluna begitu pintar dan anteng. Sebelum berangkat shalat seperti biasa saya sudah menyiapkan perlengkapan yang harus dibawa begitu juga dengan stroller kesayangannya, tetapi ternyata karena jalanan yang ramai dan macet kami hampir terlambat. Kami harus segera berlari menuju Alun-alun, lagi-lagi saya lupakan strollernya, kali ini tidak punya waktu lebih jika harus mengeluarkan stroller dari bagasi mobil. Saya pilih untuk langsung berlari agar tidak terlambat shalat. Saya letakkan dia di bawah hanya beralas sajadah dan bantal alhamdulillah saya tinggal shalat dia diam saja, matanya yang berbinar memandangi saya dari satu rakaat ke rakaat berikutnya, hingga salam terakhir dia pun tersenyum pada saya. Luar biasa baik anak ini , hal yang saya takuti jika shalat Ied membawa bayi dan akan menangis ketika ditinggal shalat tetapi ternyata Aluna mendengarkan bisikan saya ketika berlari tadi "Aluna, jadi anak yang baik ya, mama sama eyang mau shalat Ied, ini cuma setahun sekali, kamu yang anteng ya"

Oiya, bagaimana dengan MPASI Aluna, sekarang kan dia sudah memasuki usia 6 bulan? Saya tunda jawabanya. Perubahan lingkungan dan cuaca membuat saya berfikir untuk menunda MPASI hingga kembali ke Jakarta. Cuaca di Jakarta dan Jogja memang tidak berbeda hanya ada panas dan hujan, namun panas di siang hari sangatlah panas, tidak lebih dingin dari pada di Jakarta, begitu juga dengan malam hari. Malam hari sangatlah dingin, tidak menggunakan ac atau kipas angin saja sudah dingin. Saya takut kalau saya paksakan MPASI dan kebetulan Aluna masuk angin, diare, atau bahkan alergi karena cuaca saya tidak bisa membedakan, makanan kah yang membuatnya seperti itu atau karena faktor lingkungan. Jadi, lebih baik saya tunda terlebih dahulu.

Momen lebaran ini adalah serba momen pertama kali untuk Aluna, ya demam salah satunya. Di hari kedua lebaran Aluna mendadak panas tinggi, awalnya saya fikir karena cuaca yang dingin semalam jadi saya pilih untuk tetap tenang dan memberikan nya ASI agar panasnya segera turun, namun hingga sore hari malah semakin tinggi panasnya. Karena sedang berada di luar kota dan pada saat itu sedang hujan lebat saya pilih untuk mendatangi dokter anak, dari pada ada apa-apa. Kebetulan dokter anaknya adalah saudara saya sendiri, jadi jam berapa pun saya datang akan ditunggu. Setelah di cek oleh dokter kemungkinan terdapat infeksi di dalam tubuhnya, cukup diberi antibiotik dan panasnya segera turun keesokan harinya.

Akhirnya mudik lebaran berakhir sudah, kami harus kembali ke Jakarta menggunakan pesawat juga. Oiya, ada yang terlupakan di saat perjalanan pulang, saya lupa meletakan earplug yang biasa digunakan ketika take off dan landing, kegunaan earplug ini mengurangi suara bising dan sakit di telinga karena tekanan udara. Yasudah saya bismillah saja Aluna tidak saya pakaikan earplug, syukurlah dia baik-baik saja malah tertidur pulas seperti biasanya hingga kami akan keluar dari pesawat. Setibanya di Jakarta gantian deh mamanya Aluna yang demam tinggi hingga mogok masak dan suami kurang terurus, tapi alhamdulillah punya suami yang siaga dan mau menggantikan untuk menjaga Aluna serta membuatkan istrinya makan :D

yeayyy, selesai sudah momen lebaran, waktunya kembali bekerja dan merencanakan business trip di kemudian hari, pastinya Aluna akan setia menemani mamanya juga. Insyallah, tunggu ceritanya :)

sampai jumpa!!!

Comments

Popular Posts