3 Bulan MPASI : Menyenangkan!!!

Saya bukanlah seorang ahli gizi atau pun ahli dalam per-MPASI-an, namun saya ahli dalam mencampur-campur makanan untuk MPASI Aluna di rumah apalagi jika ingin menghabiskan stock sayuran dan buah-buahan hehehe. Tidak terasa sudah berjalan tiga bulan proses MPASI untuk Aluna dan saya bersyukur belum ada kendala yang membuat saya menjadi pusing harus bagaimana agar Aluna mau membuka mulut. Sekarang Aluna sudah memasuki usia sembilan bulan, makanan nya pun tidak lagi disaring-saring bahkan sudah mulai mencoba untuk lebih variasi menunya seperti menggunakan daging, ayam, ikan, keju, bahkan dried oregano untuk meningkatkan cita rasa makanan.

Selama tiga bulan ini saya mencoba berbagai variasi menu dengan bertahap. Untuk menu-menu awal MPASI sudah pernah saya ceritakan sebelumnya (baca juga : 6-bulan-aluna-dan-mpasinya ) (trip-pertama-di-saat-mpasi). Sama seperti ibu-ibu lainnya memberikan MPASI untuk anak bayinya, dimulai dari buah dan sayuran
pureè lalu mencoba menambahkan kaldu sayuran, ayam, ikan atau daging, setelah itu juga bertahap mencoba tambahan keju, dagimg ayam, daging sapi, dan ikan. Memasuki usia 7 bulan saya mencoba memberikan keju terlebih dahulu, setengah porsi keju Belcube untuk mengetes adakah reaksi alergi keju atau tidak, ternyata aman maka saya lanjutkan memberikan 1 porsi keju Belcube tiga kali dalam seminggu untuk mempertegas bahwa tidak adanya reaksi alergi. Setelah keju dilanjutkan mencoba daging ayam kampung, hati ayam, dan telur kampung, sama seperti keju dicoba dulu sedikit jika tidak ada reaksi alergi maka dilanjutkan dan ditambah porsinya. Satu minggu sebelum memasuki usia 8 bulan saya coba memberikan daging giling lalu tepat usia 8 bulan saya berikan ikan salmon, alhamdulillah seluruh jenis protein hewani lolos.

Setiap porsi yang saya berikan untuk Aluna saya pastikan untuk mengandung protein nabati, protein hewani, sayur-sayuran, tambahan lemak, buah-buahan kaya vitamin (dimakan terpisah dari menu utama), dan karbohidrat. Dalam satu porsi sering kali saya berikan beberapa sayuran dicampur jadi satu, biasanya 3-4 jenis sayuran. Untuk hal ini sebenarnya masih saya pertanyakan boleh atau tidak mencampur banyak jenis sayuran dalam satu kali makan. Terkadang saya juga suka mencampur ayam dan daging giling namun dalam jumlah yang sedikit, lagi-lagi saya juga belum tahu pasti boleh kah mencampur dua jenis protein hewani? kebetulan akhir bulan ini saya akan mengikuti talkshow mengenai MPASI dan ingin saya tanyakan.

Jenis-jenis sayuran yang sering saya gunakan adalah zuchini, kabocha, butternut pumpkin, ketang, wortel, tomat cherry dan  tomat sayur, kacang merah, edamame, bayam hijau dan merah, kale, buncis, labu siam acar, beetrot, ubi jepang dan ubi ungu, jagung, tofu, tempe, brokoli, sawi hijau. Untuk buah-buahan saya paling sering memberikan apel atau pir (ditambah cinnamon powder),  mangga, dan alpukat yang diberikan saat sarapan, dicampur dengan oat serta yoghurt. Buah lainnya juga saya berikan untuk variasi seperti melon, semangka, pepaya, jeruk peras, pisang, dan buah naga. Selain untuk sarapan jika Aluna tidak langsung tertidur setelah mandi saya berikan buah untuk selingan dalam bentuk jus dan sebagian dijadikan sebagai finger food. Untuk menumis dan menambah cita rasa makanan saya juga menggunakan tambahan bumbu dapur seperti bawang bombay, bawang putih, sesekali menggunakan garlic powder, sedikit coriander powder, daun salam, sereh dan jahe (untuk campuran membuat sari mung bean), dried oregano, serta daun bawang dan loncang seledri. Untuk minyak gorengnya menggunakan extra light olive oil dan minyak biji bunga matahari, namun saya akan lebih memilih menggunakan minyak biji bunga matahari jika ELOO nya habis. Minyak biji bunga matahari tidak kalah baik dan menyehatkan dari ELOO harganya juga lebih terjangkau. Campuran terakhir untuk tambahan lemak saya berikan extra virgin olive oil dan juga unsalted butter.

Cara memasak makanan MPASI mulai usia 7 setengah bulan sudah saya coba dengan cara ditumis menggunakan tambahan bawang putih atau bawang bombay. Jika mencampur sayur-sayuran maka saya berikan sedikit air, tapi biasanya hanya menumis dagingnya saja, untuk sayuran saya lebih pilih untuk di steam karena takut kandungan gizi, vitamin dll nya rusak atau hilang. Lama mengukus sayur, kentang atau ubi dll pun maksimal 20 menit saja, jika buah-buahan seperti apel atau pir cukup 10 menit. Sekarang ini makanan Aluna masih harus di blend namun tidak terlalu halus teksturnya agar dia belajar mengunyah dan mulai mencoba makanan lebih padat. Sesekali untuk daging ikan atau hati ayam hanya saya cincang kecil-kecil.

Selain makanan segar yang perlu dimasak dahulu saya juga perkenalkan dengan makanan instan. Jika pergi seharian dan tidak sempat memasak maka akan saya berikan makanan instan. Makanan instan juga saya gunakan untuk variasi sarapan, jika terlihat bosan dengan buah dan oat maka saya coba campurkan buah dan makanan instan, biasanya akan lebih lahap jadinya. Memperkenalkan makanan instan menurut saya penting juga, ada kalanya ketika si ibu sedang sangat repot atau sedang sakit dan tidak bisa membuatkan makanan maka anak tidak akan menolak karena tidak merasa aneh dan sudah diperkenalkan sebelumnya. Kelebihan lainnya juga pada saat travelling singkat, tidak perlu membawa alat perang MPASI seperti blender dan steamer. 

Sebenarnya kendala saat menyuapi Aluna itu ada saja tapi masih dalam batas wajar, ada kalanya dia tidak mau membuka mulut tapi bukan berarti tidak mau makan sama sekali, biasanya setelah suapan diatas 10 sendok atau ketika terlalu banyak minum dia suka mulai menutup mulutnya, namun saya coba untuk mengajaknya bernyanyi dan bercerita maka Aluna perlahan mau membuka mulutnya. Pernah suatu kali Aluna benar-benar tidak mau menelan makanannya dan juga saya kehabisan kaldu lalu saya mencoba dengan mencampurkan air hangat, butter, dan sedikit parmesan setelah itu dia mau menelan makanannya dannnnn membuka mulutnya terus , mungkin dia seret tapi lapar hehehe..

Perjalanan MPASI selama tiga bulan ini sangat menyenangkan, mengajarkan mama memasak untuk buah hati dengan bumbu cinta yang berlimpah. Mengajarkan rasa ikhlas karena harus mengurangi waktu lebih banyak untuk menyiapkan makanan, mengurangi keinginan membeli ini itu agar bisa memberikan makanan yang bergizi untuk Luna. Perjalanan MPASI masih panjang, masih akan banyak cerita dan pengalaman lain serta masih banyak harus belajar membuat dan mengatur menu-menu makanan agar Luna tidak bosan. Semoga Aluna memang tipe anak yang mudah makan dan tidak picky eater yaaa...

 





Comments

Popular Posts