Bayi, Gadget, dan Televisi




Setiap orang tua pasti akan melakukan segala hal agar anaknya mau makan atau tidak rewel, namun tidak semua hal yang dilakukan itu baik untuk perkembangan dan pertumbuhan si anak, memberikan gadget salah satunya. Tidak memungkiri orang tua zaman sekarang bila sama sekali tidak memberikan gadget untuk anak-anaknya, minimal menonton Youtube atau bermain game dan hal tersebut sukses membuat anak anteng. Namun apakah sebagai orang tua yang memberikan gadget untuk anaknya adalah hal yang salah? Nah itu dia berhubung saya bukan pakarnya saya tidak bisa menjawab hehehe, saya hanya berusaha memberikan yang terbaik untuk anak saya, kalaupun memberikan gadget itu hal yang tidak baik namun dapat membantu ibu agar anak-anak anteng dan si ibu dapat melakukan hal lain mengapa tidak? Tentu saja ada batasannya seberapa lama dan seberapa sering.

Untuk urusan gadget dan televisi saya tidak begitu strict selama kedua benda itu bisa membantu saya ketika harus memasak, menyiapkan makanan, atau bahkan mandi di saat Aluna tidak ada yang menjaga, namun jika ada ayahnya atau siapapun yang bisa bergantian menemani Aluna sebisa mungkin tidak saya berikan kedua benda tersebut agar terjalin komunikasi yang natural tanpa terdistract oleh gadget dan televisi. Ketika harus saya berikan gadget untuk menonton video ataupun menonton televisi saya batasi waktunya, misal hanya ketika saya sibuk menyiapkan makan untuknya dan setelah selesai video harus mati lalu Aluna makan tanpa ada video ataupun televisi menyala. Awal-awal saya sempat memberikan Aluna kelonggaran menonton televisi saat makan, namun berujung tidak baik, dia menjadi lebih konsentrasi dengan televisi bahkan ketika dipanggil dia pun enggan untuk menengok, setelah itu saya sangat membatasi bila perlu tidak usah sama sekali.

Meskipun saya sudah berusaha untuk menjauhkan gadget dan televisi dari Aluna, eyangnya terkadang masih memberikan kesempatan untuk menonton video lagu anak-anak. Bersyukurnya eyangnya pun bertanggung jawab dengan apa yang dia lakukan, membatasi menonton video ketika menjelang waktu tidur. Cukup 5 lagu saja lalu setelah itu harus diganti dengan murottal dan waktunya tidur. Kami pun juga memberikan tontonan yang tepat untuk Aluna seperti lagu anak-anak atau chanel Baby First TV, sembari menonton kami bimbing apa saja yang ada di dalam video tersebut bahkan ikut menyanyi. Alhamdulillah Aluna mengerti dan mau disiplin dengan aturan-aturan yang ada. Makan tanpa menonton TV pun tak masalah, mau tidur hanya diberi kesempatan 5 lagu pun juga tak masalah.

Menurut saya sesekali memberikan anak gadget atau kesempatan menonton TV itu ada baiknya. Di era digital  dan juga seorang ibu yang termasuk generasi milenial ini rasanya akan susah sekali menghindari hal tersebut dari anak. Tak apa sesekali diberi kesempatan melihat Youtube ,menyanyi bersama, menonton televisi , dan bermain game karena dari situ juga anak banyak belajar. Untuk anak bayi seumuran Aluna akan lebih mudah memperkenalkan dia jenis-jenis binatang, kosa kata, dan juga memperkenalkan lagu-lagu anak Indonesia maupun berbahasa Inggris selain dari buku-buku yang rutin dibacakan juga setiap hari. Namun memberikan gadget itu harus tetap dibatasi agar anak tidak sedikit-sedikit minta gadget dan tidak mau bersosialisasi ketika besar nanti, lagi pula kasihan matanya bukan kalau masih kecil sudah harus menggunakan kaca mata. 

Younger children can benefit developmentally from the many educational games available, he said. Parents just need to set parameters for use. “Limit their time and exposure by including other activities,” he suggested.
-Dr. Dustan Barabas, a Stroudsburg psychologist

Comments

Popular Posts